Jumat, 19 Februari 2021

Cara Mengendalikan Gula Darah

Pada orang dengan diabetes, tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang dimilikinya secara efektif. Akibatnya, jumlah gula dalam darah menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya

Menurut data Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), di tahun 2020 1 dari 25 orang dari 10 persen dari penduduk Indonesia mengalami diabetes. International Diabetes Federation (IDF) juga mengungkapkan bahwa Indonesia berada di urutan ketujuh dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi.


Mengenal Jenis Penyakit Diabetes Militus 

4 Tipe diabetes yang perlu Anda ketahui

Ada beberapa klasifikasi diabetes, di antaranya yang mungkin paling Anda hafal adalah diabetes melitus (DM) tipe 1 dan 2. Ada juga jenis diabetes yang dialami dalam masa kehamilan yang dikenal dengan istilah diabetes gestasional.

Tidak mudah membedakan diabetes tipe 1 dan 2 karena secara umum gejala kedua diabetes ini serupa. Perbedaan keduanya terdapat pada penyebabnya. Diabetes tipe 1 berhubungan dengan keturunan, sementara DM tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat.

Namun, penelitian beberapa tahun terakhir turut menunjukkan bahwa masalah fungsi hormon insulin tubuh akibat diabetes juga memengaruhi otak sehingga menyebabkan penyakit Alzheimer. Kondisi ini kemudian diperkenalkan sebagai diabetes tipe 3.

Berikut adalah ulasan masing-masing klasifikasi diabetes melitus:

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun kronis yang terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak dapat menghasilkan hormon insulin. Padahal, insulin dibutuhkan untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.

Kondisi ini lebih jarang terjadi dibandingkan DM tipe 2. Umumnya, diabetes tipe 1 terjadi dan ditemukan pada anak-anak, remaja, atau dewasa muda, meski bisa terjadi pada usia berapa pun.

Diabetes tipe 1 kemungkinan besar disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan patogen (bibit penyakit) malah keliru sehingga menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas (autoimun). Kekeliruan sistem imun pada tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dan paparan virus di lingkungan.

Oleh karena itu, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan jenis diabetes ini berisiko tinggi terkena penyakit ini. Sering kali penderita DM tipe 1 memerlukan terapi insulin seumur hidup untuk mengendalikan gula darahnya.

2. Diabetes tipe 2

Jenis diabetes ini lebih umum terjadi dibandingkan tipe 1. Mengutip dalam laman CDC, diperkirakan sekitar 95 persen kasus kencing manis adalah diabetes tipe 2.

Secara umum, jenis diabetes ini dapat menyerang siapa saja pada semua kalangan usia. Namun, diabetes tipe 2 biasanya lebih mungkin terjadi pada orang dewasa dan lansia karena faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang gerak dan kelebihan berat badan.

Gaya hidup tak sehat menyebabkan sel-sel tubuh kebal atau kurang sensitif merespons hormon insulin. Kondisi ini disebut juga dengan resistensi insulin. Akibatnya, sel-sel tubuh tidak dapat memproses glukosa dalam darah menjadi energi dan glukosa pun akhirnya menumpuk di dalam darah.

Untuk mengatasi gejala diabetes tipe 2, pasien perlu menjalani polah hidup diabetes yang lebih sehat, seperti mengatur pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik. Dokter juga mungkin akan memberikan obat diabetes untuk menurunkan gula darah yang tinggi dalam perawatan DM tipe 2.

Tidak seperti DM tipe 1 yang memerlukan tambahan insulin, pengobatan melalui terapi insulin tidak umum dilakukan untuk mengendalikan gula darah pada DM tipe 2.

3. Diabetes tipe 3

Diabetes tipe 3 adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya suplai insulin ke dalam otak. Minimnya kadar insulin dalam otak dapat menurunkan kerja dan regenerasi sel otak sehingga memicu terjadinya penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer sendiri termasuk ke dalam penyakit neurodegeneratif atau penurunan fungsi otak yang terjadi secara perlahan akibat berkurangnya jumlah sel-sel otak yang sehat. Kerusakan sel otak tersebut ditandai dengan penurunan kemampuan berpikir dan mengingat.

Suatu studi dari jurnal Neurology menunjukkan risiko Alzheimer dan demensia bisa berkali lipat lebih tinggi pada penderita diabetes dibandingkan dengan individu yang sehat.

Dijelaskan dalam studi tersebut hubungan antara diabetes dan Alzheimer sebenarnya merupakan hal yang kompleks. Alzheimer pada penderita diabetes kemungkinan disebabkan oleh resistensi hormon insulin dan tingginya kadar gula dalam darah sehingga menyebabkan kerusakan dalam tubuh—termasuk kerusakan dan kematian sel-sel otak.

Kematian sel-sel otak tersebut disebabkan otak tidak memperoleh glukosa yang cukup. Padahal otak adalah organ vital tubuh yang paling banyak memerlukan gula darah (glukosa). Sementara, otak sangat bergantung pada hormon insulin untuk dapat menyerap glukosa.

Saat otak tidak memiliki cukup insulin, asupan glukosa ke otak akan berkurang. Akibatnya distribusi glukosa menuju otak tidak merata dan sel otak yang tidak mendapatkan glukosa akan mengalami kematian dan memicu munculnya Alzheimer.

Meskipun demikian, terdapat mekanisme lain yang menjelaskan bahwa Alzheimer bisa saja terjadi dengan sendirinya tanpa mengikut penyakit diabetes. Namun keduanya dipicu oleh faktor risiko yang serupa, yaitu pola konsumsi tinggi karbohidrat dan glukosa.

Terlebih lagi pengobatan diabetes tipe 1 dan  2 tidak mempengaruhi kadar insulin otak sehingga tidak memiliki dampak positif terhadap penanganan Alzheimer. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami mekanisme kondisi diabetes memicu terjadinya Alzheimer.

4. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Tipe diabetes ini terjadi selama kehamilan bisa menyerang ibu hamil, walau tidak memiliki riwayat diabetes. Menurut American Pregnancy Association, klasifikasi diabetes ini muncul karena plasenta ibu hamil akan terus menghasilkan sebuah hormon khusus.

Nah, hormon inilah yang menghambat insulin bekerja dengan efektif. Akibatnya, kadar gula darah Anda pun menjadi tidak stabil selama kehamilan.

Sebagian besar wanita tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami diabetes jenis ini karena seringnya diabetes gestasional tidak memunculkan gejala dan tanda yang spesifik.

Kabar baiknya, kebanyakan wanita yang mengalami jenis diabetes ini akan sembuh selepas melahirkan. Agar tidak menimbulkan komplikasi, ibu hamil yang mengalami tipe diabetes melitus ini perlu mengecek kesehatan dan kehamilannya pada dokter secara rutin. Selain itu, gaya hidup juga perlu diubah jadi lebih sehat.

Wanita yang hamil di usia 30 tahun, memiliki berat badan berlebih, pernah mengalami keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth), atau punya riwayat penyakit hipertensi dan PCOS, berisiko tinggi mengalami diabetes gestasional.

Jenis diabetes mana yang lebih membahayakan?

Masing-masing tipe diabetes melitus memiliki gejala dan komplikasi yang berbahaya. Terlebih, tubuh setiap orang berbeda-beda sehingga respons terhadap pengobatan pun bisa berbeda.

Belum lagi gaya hidup pasien sangat menentukan tingkat keberhasilan pengobatan diabetes. Bila setelah terdiagnosis Anda tidak menjaga pola makan, jarang berolahraga, kurang tidur, tetap merokok, dan tidak rutin cek gula darah, Anda lebih berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi diabetes.

Diabetes bisa mengarah pada penyakit berbahaya lainnya seperti stroke, hipertensi, hingga gagal ginjal. Dengan menjalani pengobatan diabetes dengan benar dan mengikuti pola hidup sehat dan, Anda masih bisa mengendalikan diabetes Anda, apa pun jenisnya.

10 Komplikasi Diabetes Militus

Diabetes bukanlah penyakit yang bisa diremehkan. Kondisi ini tak hanya memengaruhi gula darah, melainkan banyak organ penting lainnya. Diabetes yang tidak tertangani bisa menyebabkan komplikasi serius.

Komplikasi ini bisa bersifat jangka panjang, yang pastinya memengaruhi kualitas hidup. 

Berikut efek diabetes bagi tubuh dan cara mencegahnya

  1. Sistem peredaran darah dan kardiovaskular                             Kelebihan gula darah menurunkan elastisitas pembuluh darah dan menyebabkannya menyempit, menghambat aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan suplai darah dan oksigen berkurang, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kerusakan pembuluh darah besar dan kecil. Penderita diabetes juga cenderung mengembangkan masalah jantung yang lebih serius pada usia lebih dini. Komplikasi dari efek ini adalah serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer. Selain itu, sirkulasi yang buruk bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk sembuh saat ada luka atau infeksi. Ini karena suplai darah, oksigen, dan nutrisi yang rendah.
  2. Kerusakan saraf  Neuropati, atau kerusakan saraf, adalah komplikasi umum diabetes. Neuropati dapat memengaruhi bagian mana pun dari sistem saraf. Bentuk yang paling umum adalah neuropati perifer. Hal ini menyebabkan nyeri dan mati rasa pada ekstremitas, khususnya kaki dan lengan.  Selain itu, hilangnya sensasi yang terjadi dengan neuropati dapat membuat seseorang lebih sulit untuk merasakan luka kecil. Dikombinasikan dengan sirkulasi yang buruk, ini dapat menyebabkan komplikasi yang parah. Misalnya, jika seseorang tidak melihat adanya lepuh di kaki mereka, infeksi dapat berkembang dan memburuk dengan cepat
  3. Ginjal dan sistem kemih  Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Kerusakan ini mencegah ginjal menyaring limbah dari darah. Akhirnya, gagal ginjal bisa terjadi. Kondisi ini biasa disebut dengan nefropati diabetik.
  4. Penglihatan   Diabetes meningkatkan risiko sejumlah masalah mata. Beberapa di antaranya dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Masalah jangka pendek termasuk penglihatan kabur, karena gula darah tinggi. Komplikasi jangka panjang meliputi glaukoma, retinopati diabetik, edema makula, dan katarak.
  5. Sistem pencernaan  Kerusakan sistem saraf dapat memengaruhi fungsi tubuh otonom, termasuk pencernaan. Gastroparesis dapat terjadi ketika kerusakan saraf mengganggu kemampuan sistem pencernaan untuk memindahkan makanan dari lambung ke usus kecil. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan mual, muntah, refluks asam, kembung, sakit perut, dan penurunan berat badan yang intens.
  6. Kesehatan seksual   Kerusakan terkait diabetes pada pembuluh darah dan sistem saraf otonom dapat berdampak negatif pada fungsi seksual dan kemampuan tubuh untuk mengirim dan merespons rangsangan seksual. Disfungsi ereksi tiga kali lebih mungkin terjadi pada pria dengan diabetes, dan dapat muncul 10–15 tahun lebih awal dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes.
  7. Kesuburan   Diabetes dapat memengaruhi kesuburan baik pada pria maupun wanita. Penelitian yang muncul pada tahun 2009 menemukan bahwa anak perempuan yang menerima diagnosis diabetes tipe 1 sebelum usia 10 tahun lebih cenderung untuk mulai menstruasi lebih lambat. Ketidakteraturan menstruasi juga umum terjadi setelah menstruasi dimulai, dan menopause dapat dimulai lebih awal. Diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan  Penelitian dari tahun 2018 menemukan bahwa pria dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 cenderung memiliki kualitas sperma yang lebih rendah dan risiko kemandulan yang lebih tinggi.
  8. Kulit  Ada hubungan antara diabetes dan berbagai kondisi kulit. Gejalanya bisa berkisar dari ringan hingga parah. Kondisi kulit yang biasa disebabkan oleh diabetes meliputi kulit kering, bercak kulit, infeksi, dermopati diabetik, yang melibatkan bercak bulat, coklat, dan bersisik.  Seseorang dengan kadar gula darah tinggi mungkin juga memiliki kadar trigliserida, atau lemak, dalam darah yang tinggi. Ini dapat menyebabkan xanthomatosis erupsi, ruam lesi kuning kemerahan. Kapalan, luka kaki, dan kulit kering juga bisa menimbulkan masalah. anpa perhatian, luka kaki bisa menjadi berbahaya, mungkin mengakibatkan perlunya amputasi.
  9. Masalah metabolisme  Metabolisme adalah proses di mana tubuh mengubah nutrisi menjadi energi. Gangguan pada proses ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti ketoasidosis diabetik, sindrom metabolik, dan hiperglikemik hiperosmolar.  Ketoasidosis diabetik (DKA) terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi, sehingga lemak mulai rusak. Ini adalah komplikasi diabetes akut yang mengancam jiwa. Sindrom metabolik mengacu pada kumpulan kondisi dan gejala, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Sementara keadaan hiperglikemik hiperosmolar terjadi ketika gula darah sangat tinggi. Ini lebih sering terjadi pada diabetes tipe 2.
  10. Kesehatan mental  Diabetes dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dengan berbagai cara. Kekhawatiran tentang pengobatan, kesehatan, dan kemungkinan komplikasi dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, saat seseorang merasa lelah, akan lebih mudah untuk melakukan kebiasaan buruk, misalnya tidak berolahraga


7 Cara Mengontrol Gula Darah

Diabetes tidak bisa disembuhkan, tapi penderita diabetes bisa tetap beraktivitas normal dan hidup sehat. Kunci hidup sehat dan normal untuk mengatasi diabetes adalah dengan mengontrol kadar gula darah dalam batas normal. Meskipun ada aturan dan pantangan diabetes yang perlu ditaati, beberapa tips menjaga kadar gula darah tetap normal yang akan dibahas di sini dapat membantu Anda lebih mudah menjalani hari.

erikut ini adalah tips gaya hidup sehat dengan diabetes untuk menjaga kadar gula darah tetap normal:

1. Konsumsi makanan yang tepat

Diabetesi harus benar-benar patuh dengan diet, alias pola makan, yang dijalani karena asupan makanan sangat memengaruhi kadar gula darah secara langsung.

Pertama, Anda perlu menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi, makanan tinggi lemak dan kalori, serta membatasi sumber karbohidrat sederhana.

Jauhi juga makanan dan minuman olahan, terutama yang pengolahannya instan seperti makanan cepat saji (fast food). Pantangan makanan diabetes olahan biasanya tinggi gula sehingga harus dihindari demi mencegah peningkatan gula darah.

Kedua, terapkanlah pola makan teratur dengan gizi seimbang. Cara ini menjadi kunci kesuksesan untuk mengontrol gula darah pada penderita diabetes.

Artinya, Anda tetap harus mengonsumsi karbohidrat sekalipun makanan ini menghasilkan gula. Pilihan karbohidrat yang aman untuk diabetes adalah karbohidrat kompleks karena lebih lama dipecah menjadi glukosa, sehingga kadar gula darah jadi lebih stabil.

Berhenti makan karbohidrat sama sekali bukan keputusan yang bijak, diabetesi (orang dengan diabetes) tetap membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi.

Bagi penderita diabetes, penting untuk makan secara teratur. Menurut studi dalam jurnal Education and Health Promotion, melewatkan jadwal makan terlalu lama malah akan menyebabkan gula darah turun dan kemudian melonjak cepat.

2. Mengontrol porsi makan

Tak hanya mengonsumsi makanan yang tepat untuk diabetes, mengontrol porsinya juga penting dalam menjaga kadar gula dalam darah. 

Berikut adalah beberapa cara dan tips mengontrol porsi makan sehingga penderita diabetes dapat menjaga kadar gula darah tetap normal:

  • Perhatikan ukuran dan berat makanan
  • Makan dalam porsi kecil, tapi sering sepanjang hari
  • Hindari  makan di restoran berkonsep sekali makan (all-you-can-eat)
  • Perhatikan informasi kandungan makanan dalam kemasan, ketahui komposisinya
  • Makan secara perlahan-lahan sehingga makanan bisa dicerna dengan baik oleh tubuh

Tips menjaga kadar gula darah tetap normal melalui makanan ini tidak hanya berlaku bagi penderita diabetes dengan berat badan berlebih saja. Diabetesi dengan berat badan normal juga sebaiknya menjaga porsi makannya sehingga tidak berujung obesitas.

3. Aktif bergerak dan olahraga teratur

Salah satu cara untuk mengontrol kadar gula darah Anda adalah dengan rutin berolahraga.

Olahraga dapat membantu sel-sel di otot Anda mengambil lebih banyak glukosa dan mengubahnya menjadi energi, sehingga mampu menurunkan gula darah.

Apabila dilakukan secara rutin dalam jangka panjang, olahraga dapat membuat sel-sel tubuh lebih responsif terhadap hormon insulin sehingga mencegah resistensi insulin.

Luangkan waktu untuk melakukan olahraga yang tepat untuk diabetes setidaknya 30-60 menit dalam sehari selama 3-4 kali seminggu.

Sebelum olahraga, pastikan Anda melakukan cek gula darah terlebih dulu. Jangan olahraga jika kadar gula darah Anda di bawah 70-80 mg/dL. Idealnya, olahraga boleh dilakukan jika kadar gula darah berada pada kisaran 160-180 mg/dL.

Selain itu, usahakan untuk tetap aktif bergerak dalam aktivitas sehari-hari Anda. Hindari gaya hidup sedentari (bermalas-malasan) dan minim gerakan fisik atau membuang anergi, seperti menonton TV, bermain game pada gawai, atau duduk terlalu lama di depan komputer.

4. Kelola stres dengan baik

Stres berlebihan juga dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat akibat pelepasan kortisol alias hormon stres. Tidak hanya membuat gula darah meningkat, stres juga juga cenderung membuat diabetesi berkeinginan untuk terus makan makanan yang manis (tinggi gula) lebih banyak.

Nah, agar stres tidak sampai membuat kadar gula darah melonjak, penting untuk Anda memahami cara mengendalikan stres dan mencoba berbagai hal yang dapat memperbaiki suasana hati, merilekskan tubuh, dan menenangkan pikiran. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan, antara lain:

  • Cobalah ambil napas dalam dengan lambat sebanyak 5 kali.
  • Mainkan musik yang menenangkan.
  • Lakukan beberapa peregangan sederhana atau cobalah beberapa pose yoga.
  • Luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang benar-benar Anda nikmati.
  • Luangkan waktu untuk melakukan hobi favorit Anda.
  • Bicarakan dengan seorang teman, atau ahli tenaga medis profesional jika memiliki keluh kesah.

5. Istirahat cukup

Cara lain untuk mengontrol kadar gula darah Anda agar tetap di batas normal adalah mendapatkan istirahat yang cukup.

Sedikit banyak, kurang tidur terus-menerus membuat kualitas hidup Anda terpengaruh dan menganggu sekresi (pelepasan) insulin. Idealnya, tidur yang baik berkisar antara 7-9 jam setiap malamnya. 

Tidur yang cukup dapat menyeimbangkan hormon, menghindari stres, dan membuat Anda mendapatkan cukup energi untuk beraktivitas dan berolahraga pada esok harinya. Dengan demikian, kadar gula darah pun dapat terkendali dengan baik.

6. Rutin mengecek gula darah

Mengukur dan memantau kadar glukosa darah menggunakan alat pengukur gula darah juga merupakan cara efektif mengontrol gula darah. Rutin melakukan cek gula darah dapat membantu Anda mengetahui bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu.

Dengan terus memantau perubahan kadar gula darah, Anda akan lebih mudah untuk menentukan apakah harus melakukan penyesuaian pola makan atau konsumsi obat.

Oleh karena itu, cobalah mengukur kadar gula Anda setiap hari dan pastikan jika kadar gula Anda selalu berada pada batas normal.

7. Mengonsumsi suplemen

Suplemen berguna untuk menambah asupan vitamin dan mineral di dalam tubuh. Mengonsumsi suplemen untuk diabetes sebenarnya tidak diharuskan. Apalagi jika Anda telah menerapkan pola makan teratur dan asupan makanan telah memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. 

Namun, jika Anda ingin meningkatkan asupan gizi sehari-hari tidak ada salahnya untuk mengonsumsi suplemen. Pun demikian, Anda tetap harus mendiskusikannya terlebih dulu dengan dokter.

Beberapa vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi diabetes untuk membantu menjaga kadar gula darah, antara lain:

  • Vitamin D: vitamin D dapat membantu mengendalikan gula darah pada penderita diabetes.
  • Vitamin C: vitamin C sendiri juga memiliki peran dalam mengendalikan kadar gula darah dan jumlah kolesterol pada penderita diabetes. Selain itu, penderita diabetes berisiko untuk mengalami kekurangan vitamin C sehingga penting untuk meningkatkan asupan vitamin C ke dalam tubuh.
  • Vitamin E: vitamin ini berperan sebagai antioksidan yang memiliki kemampuan untuk mencegah penyakit jantung, gagal ginjal, dan gangguan fungsi penglihatan. Penyakit-penyakit ini merupakan komplikasi yang rentan terjadi pada penderita diabetes.
  • Magnesium: penderita diabetes berisiko kekurangan asupan magnesium dalam tubuhnya. Hal ini bisa disebabkan karena efek samping obat-obatan diabetes.

Wajar jika Anda merasa kesulitan untuk membiasakan diri menjalani gaya hidup sehat pada awalnya. Mengubah kebiasaan memang tak akan semudah membalik telapak tangan.

Hal terpenting jangan langsung berputus asa. Mulailah sedikit demi sedikit dengan menentukan target-target tertentu. Bila berhasil, Anda bisa mencoba lebih disiplin mengikuti cara hidup sehat diabetes lainnya.


15 Menu Makanan Penderita Gula Darah

Berikut ini adalah daftar makanan penurun gula darah yang juga memiliki indeks glikemik rendah untuk penderita diabetes:

1. Jagung

Jagung memiliki nilai glikemik rendah sehingga bisa dijadikan makanan pokok pengganti nasi yang baik untuk penderita diabetes.

Mengutip laman Harvard Medical School, nilai IG dari 100 gram jagung adalah 46, sementara beban glikemiknya bernilai 14. Sebagai perbandingan, beban glikemik dari 150 gram nasi putih adalah 29. Semakin rendah beban glikemik suatu makanan semakin baik untuk orang yang menderita kencing manis.

Selain itu, makanan untuk diabetes ini juga mengandung serat dan pati (jenis karbohidrat kompleks) yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh. Hal ini membuat kadar gula darah tidak begitu cepat naik setelah makan.

Proses pencernaannya yang lebih lama pun membuat perut kenyang lebih lama. Keinginan ngemil makanan yang tidak sehat jadi bisa dicegah.

Sebuah studi pada jurnal Food Science and Human Wellness baru-baru ini menemukan bahwa rutin makan jagung yang kaya akan pati setiap hari dapat membantu diabetesi mengendalikan gula darahnya lebih baik.

2. Ubi jalar

Selain mengenyangkan, ubi jalar menjadi makanan yang memberi manfaat baik untuk mengendalikan gula darah penderita diabetes.

Ubi jalar merupakan makanan yang memiliki indeks glikemik  yang lebih rendah daripada kentang. Nilai glikemik satu porsi ubi jalar rebus adalah 44, sementara kentang rebus adalah 80.

Kandungan serat, vitamin A, vitamin C, dan kalium dalam makanan ini juga baik untuk penyakit diabetes. Anda bisa menikmati ubi jalar dengan berbagai cara, mulai dari direbus, dipanggang, atau ditumbuk.

3. Gandum utuh

Whole grain alias biji-bijian utuh merupakan salah satu makanan paling sehat untuk diabetes. Nah, salah satu varian whole grain yang banyak difavoritkan dalam diet diabetes adalah gandum utuh (whole wheat).

Gandum utuh termasuk makanan dengan nilai glikemik rendah yang juga tinggi serat. Dua kombinasi menguntungkan ini dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam darah.

Selain itu, gandum utuh juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi penderita diabetes. Selain gandum utuh, beberapa jenis biji-bijian utuh yang baik untuk diabetes, antara lain:

  • Beras merah
  • Quinoa
  • Barley (jelai)
  • Beras hitam
  • Buckwheat (Gandum kuda atau soba)

4. Sayuran berdaun hijau

Beberapa sayuran berpati mengandung tinggi karbohidrat dengan indeks glikemik yang juga tinggi. Namun, tidak semua sayuran mengandung pati.

Ada pula sayuran non-pati yang memiliki karbohidrat dan indeks glikemik yang rendah, sayuran hijau contohnya.

Sayuran hijau mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin yang melimpah. Kedua antioksidan tersebut dapat membantu melindungi mata dari degenerasi makula dan katarak. Kedua kondisi ini merupakan gangguan penglihatan akibat komplikasi diabetes yang paling umum dialami.

Berikut beberapa jenis sayuran hijau yang direkomendasikan sebagai makanan untuk diabetes, yaitu:

  • Brokoli
  • Bayam
  • Sawi
  • Bok choy
  • Kubis

Anda bisa mengonsumsi berbagai sayuran hijau tersebut bentuk lalapan, campuran salad, sup, tumisan, dan lain sebagainya.

Baik untuk penderita diabetes maupun orang yang sehat, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan penurun gula darah ini sebanyak 250 gram sayur per hari. Jumlahnya setara dengan dua setengah porsi sayur yang telah dimasak.

5. Kacang-kacangan

Kacang merupakan pilihan makanan atau camilan untuk penderita diabetes yang aman dikonsumsi. Pasalnya, kacang kaya serat dan protein. Kacang juga juga mengandung karbohidrat kompleks dan termasuk makanan yang memiliki indeks glikemik rendah.

Oleh karena itu, kacang lebih lama diubah menjadi glukosa, sehingga tidak menyebabkan kenaikan gula darah secara drastis. Tak berhenti di situ, makanan penurun gula darah ini juga diperkaya oleh magnesium yang turut berperan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Beberapa pilihan kacang yang menjadi makanan sehat untuk diabetes, antara lain:

  • Kacang almond
  • Kacang kenari
  • Kacang mete
  • Kacang pistachio
  • Kacang tanah
  • Kacang merah

Namun Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsi kacang-kacangan ini. Pasalnya, kacang tinggi kalori sehingga tidak boleh dikonsumsi berlebihan karena bisa menaikkan berat badan. Sementara berat badan yang berlebih merupakan salah satu penyebab dari diabetes.

Dari banyak jenis kacang yang sudah disebutkan di atas, kacang kedelai juga masuk dalam jajaran makanan yang baik untuk penderita diabetes. Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Young-Cheul Kim dari University of Massachusetts Amherst.

Mengonsumsi makanan yang sehat untuk penderita diabetes ini terbukti mampu menurunkan kolesterol, kadar gula darah, dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Sensitivitas insulin adalah kondisi yang menggambarkan seberapa sensitif sel-sel tubuh dalam merespon insulin. Ketika sensitivitasnya tinggi, sel tubuh mampu menggunakan gula darah secara lebih efektif sehingga mengurangi kadarnya di dalam darah.

Selain itu, kacang kedelai juga merupakan makanan yang kaya akan protein dan serat lengkap dengan indeks glikemik yang rendah.

6. Biji chia

Biji chia atau chia seed merupakan makanan yang baik untuk penderita diabetes. Makanan ini sangat tinggi serat tapi rendah karbohidrat dan kalori.

Sekitar 28 gram biji chia mengandung 11 gram serat. Kandungan serat dalam biji chia efektif untuk mengurangi rasa lapar dan membuat Anda kenyang lebih lama.

Di samping itu, makanan untuk diabetes ini juga dapat membantu menurunkan gula darah dengan memperlambat proses penyerapan nutrisi di dalam usus.

Anda bisa mengonsumsi biji chia secara langsung atau dicampurkan ke dalam masakan, seperti salad, sereal, atau bahkan nasi. Anda juga bisa menambahkan biji chia pada yogurt, smoothies, maupun puding.

7. Ikan

Tak hanya nikmat, ikan ternyata juga jadi salah satu makanan kaya khasiat untuk diabetes. Terlebih jenis ikan yang mengandung lemak sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal maupun lemak tak jenuh ganda.

American Diabetes Association menjelaskan bahwa diet tinggi lemak sehat dapat membantu mengendalikan gula darah sekaligus menekan kadar lipid (lemak darah) pada orang dengan diabetes.

Ikan yang dapat membantu menurunkan gula darah adalah ikan yang kaya akan asam lemak omega 3, seperti:

  • Ikan salmon
  • Ikan trout (ikan yang hidup di air tawar)
  • Ikan tuna
  • Ikan kembung
  • Ikan Halibut ( di Indonesia disebut ikan sebelah)

Pastikan Anda mengolah makanan ini dengan baik. Ketimbang menggorengnya dalam banyak minyak, lebih baik Anda mengolah ikan dengan cara dipanggang, dipepes, atau dijadikan sup.

Untuk menjaga kesehatan, penderita diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi makanan ini sebanyak 2 kali seminggu.

8. Yogurt probiotik

Probiotik adalah bakteri yang baik yang membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan kesehatan Anda secara menyeluruh. Makanan probiotik yang baik untuk diabetes contohnya adalah yogurt.

Tak hanya membantu menurunkan gula darah, yogurt juga dapat membantu meningkatkan kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin.

Penelitian pada jurnal Nutrition menemukan bahwa makanan yang mengandung probiotik juga dapat membantu tubuh meningkatkan kadar kolesterol baik pada penderita diabetes tipe 2.

Peningkatan kadar kolesterol baik dari makanan ini baik untuk jantung sehingga dapat menurunkan risiko diabetesi untuk terkena penyakit jantung di kemudian hari.

Untuk penderita diabetes, pilihlah varian yogurt plain (tawar). Hindari yogurt dengan berbagai pilihan rasa karena umumnya telah ditambahkan banyak gula.

9. Kayu manis

Selain penambah rasa masakan, kayumanis juga berpotensi baik untuk gula darah penderita diabetes. Cara kerja kayu manis dalam menurunkan gula darah adalah dengan membantu meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin. Dengan begitu, gula bisa diolah menjadi energi dengan lebih baik.

Tak hanya itu, kayu manis juga menjaga gula darah agar tidak melonjak setelah makan dengan cara memperlambat pengosongan perut Anda. Alasan lainnya, karena kayu manis dapat menghambat enzim pencernaan yang memecah karbohidrat di usus.

Anda bisa menambahkan rempah ini pada makanan, minuman, atau camilan buatan rumah. Namun, jangan mengonsumsinya secara berlebihan. Kandungan kumarin dalam kayumanis dipercaya dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah turun terlalu rendah).

10. Mie shirataki

Mie shirataki termasuk makanan sehat untuk diabetes. Mie ini terbuat dari glucomannan, yaitu sejenis serat yang berasal dari akar tanaman konjak sehingga dikenal juga dengan sebutan mie konjak (konyaku).

Umumnya mie tinggi dengan karbohidrat tepung, tapi mie shirataki tidak. Sekitar 97% shirataki mengandung air. Meski begitu, makanan yang satu ini tetap tinggi serat, sehingga baik untuk diabetes.

Serat glucomannan dalam makanan ini berpotensi sebagai penurun kadar gula darah dan meminimalisir risiko terjadinya resistensi insulin bagi penderita diabetes.

Penelitian pada jurnal Diabetes Care juga menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi serat glukomanan selama 3 minggu mengalami penurunan fruktosamin yang signifikan. Fruktosamin adalah penanda atau indikator gula darah selama 2-3 minggu terakhir.

Manfaat serat yang melimpah inilah yang menjadikan mie shirataki sebagai makanan pengganti nasi putih atau beras untuk penderita diabetes.

Minuman untuk diabetes yang aman dikonsumsi

Selain makanan, American Diabetes Association merekomendasikan penderita diabetes melitus untuk memilih minuman yang mengandung kalori rendah atau bahkan tidak ada kalori sama sekali. Hal ini guna mencegah lonjakan gula darah meningkat drastis setelah mengonsumsinya.

Apa saja minuman yang aman dikonsumsi untuk penderita diabetes?

1. Air putih

Kadar gula darah yang meningkat tinggi justru bisa menyebabkan dehidrasi. Itu sebabnya, diabetesi sebaiknya perlu mengonsumsi air putih sebanyak 8-10 hari setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan di tubuh.

2. Jus

Jus buah juga diperbolehkan untuk penderita diabetes tapi pastikan Anda memperhitungkan jus yang akan Anda minum dengan keseluruhan konsumsi makanan dalam sehari. Pilihlah jus buah murni tanpa pemanis tambahann, baik alami maupun buatan.

Anda juga bisa mencoba alternatif jus buah dicampur dengan sayuran yang dianjurkan sebagai makanan untuk diabetes. Campurkan sayuran berdaun hijau, seledri atau mentimun untuk tambahan serat, vitamin dan mineral.

3. Teh

Teh jenis apa pun boleh diminum oleh mereka yang diabetes asalkan tanpa gula. Hindari minuman teh kemasan karena cenderung memiliki kadar gula yang tinggi.

4. Kopi

Kopi juga aman untuk para diabetesi bahkan untuk mencegah diabetes melitus. Namun, kopi yang aman bagi para diabetesi adalah kopi hitam tanpa tambahan lainnya.

Menambahkan susu, krim, atau gula ke dalam kopi dapat meningkatkan jumlah kalori secara keseluruhan dan hal ini akan berdampak pada kadar gula darah.

5. Susu rendah lemak

Susu memang mengandung zat-zat mineral yang penting untuk tubuh, tapi susu tetap tersusun atas karbohidrat yang memengaruhi kadar gula dalam darah.

Untuk para diabetesi, pilihlah susu tanpa pemanis, susu rendah lemak, atau susu skim. Meskipun Anda boleh minum susu, Anda juga perlu membatasinya hanya 1-2 gelas sehari.

Aturan konsumsi makanan untuk penderita diabetes

Prinsip yang harus lebih ditekankan dalam diet diabetes adalah keseimbangan dan variasi gizinya.

Pastikan setiap menu makanan untuk penderita diabetes setiap hari mengandung nutrisi seimbang seperti serat, protein, karbohidrat, dan berbagai mineral serta vitamin lainnya. Pastikan pula makanan yang Anda makan sesuai dengan kebutuhan kalori Anda.

Makan dalam porsi besar sekaligus dapat meningkatkan kadar gula dalam darah secara drastis dan cepat. Itu sebabnya, orang diabetes dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil tapi sering asalkan tidak mengganggu jadwal pengobatan diabetes yang ditentukan dokter.

Untuk memudahkan Anda, berikut ini adalah beberapa contoh rancangan menu harian untuk masing-masing jenis diabetes.

Menu makanan untuk penderita diabetes 1

  • Sekitar 150 gram nasi merah
  • Telur dadar 1 butir
  • Tumis tauge campur tempe
  • Sayur bening kencur

Menu makanan untuk penderita diabetes 2

  • Sekitar 150 gram nasi merah atau 100 gram mie shirataki
  • 1 potong pepes ikan
  • 2 potong tahu/tempe mendoan
  • 1 mangkuk sayur asam

Menu diet diabetes 3

  • Sekitar 150 gram nasi merah
  • Ayam ungkep bumbu kuning bagian dada (1 potong)
  • Pecel sayuran
  • Perkedel tahu

Menu camilan

Penderita diabetes juga tetap diperbolehkan untuk mengonsumsi camilan, asalkan makanan yang dipilih punya indeks glikemik kurang dari 50.

Pilihlah camilan untuk penderita diabetes yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Anda bisa mengonsumsinya secara langsung atau dibuat jus maupun smoothies tanpa gula tambahan.

Makanan selingan ini bisa Anda makan di sela-sela jadwal makan besar. Jika Anda masih ragu atau bingung, jangan ragu untuk merencanakan menu diet diabetes setiap hari dengan berkonsultasi ke ahli gizi terpercaya dan dokter.

Ahli gizi dapat membantu memperhitungkan berapa kebutuhan kalori Anda per hari serta nutrisi apa saja yang diperlukan dalam menu diet diabetes.

Rasulullah ﷺ
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”
Anjuran: Selama menjalani pengobatan mandiri, sebaiknya tetap cek ulang gula darah anda dan konsultasi kan dengan ahlinya.