Sabtu, 20 Februari 2021

Diabetes Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi, Ini Alasannya

Tidak hanya laki-laki, disfungsi ereksi juga dapat dialami oleh perempuan ketika hasrat seksualnya tidak terpuaskan. Disfungsi ereksi sendiri dapat diartikan dengan hilangnya hasrat seseorang untuk berhubungan seksual atau ketidakmampuan seseorang dalam merasakan rangsangan seksual, meski mereka memiliki hasrat untuk berhubungan seksual. Apa yang menyebabkan terjadinya kondisi ini?

undefined 

Diabetes Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi, Benarkah?

Disfungsi ereksi pada seorang pengidap diabetes terjadi karena adanya perubahan pada tubuh yang menyebabkan gangguan pada saraf dan pembuluh darah. Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak fungsi alami pembuluh darah, sehingga seseorang tidak dapat ereksi dengan maksimal.

Perlu diketahui bahwa organ penis bukanlah otot. Organ penis sendiri tidak dapat digerakkan secara sengaja saat mengalami ereksi. Ereksi sendiri terjadi karena adanya perubahan aliran darah pada penis. Ketika terangsang, saraf akan membuat pembuluh darah dalam penis melebar, sehingga aliran darah yang masuk akan lebih besar daripada yang keluar, sehingga organ tersebut mengeras.

Pada pengidap diabetes, mereka akan memiliki gangguan pada pembuluh darah. Hal tersebut membuat darah tidak dapat menetap di dalam penis, sehingga disfungsi ereksi dapat terjadi. Tak hanya pada pengidap diabetes, pengidap tekanan darah tinggi dan penyakit jantung juga harus waspada, karena keduanya memiliki risiko yang sama untuk mengidap disfungsi ereksi.

Disfungsi Ereksi, Apa yang Menjadi Gejalanya?

Gejala yang tampak pada masing-masing pengidap akan berbeda yang satu dengan lainnya. Berikut beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada wanita pengidap disfungsi ereksi:

  • Turun atau hilangnya hasrat berhubungan intim. Meskipun dapat dialami oleh pria, gejala yang satu ini lebih sering dialami oleh wanita.

  • Gangguan rangsangan seksual. Kondisi ini terjadi pada pengidap yang masih memiliki hasrat berhubungan seksual, tapi sangat sulit untuk terangsang atau mempertahankannya.

  • Nyeri saat berhubungan seksual. Pada kondisi ini, pengidap akan mengalami rasa nyeri yang dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, di antaranya vagina kering, otot vagina yang kaku, serta vaginismus yang ditandai dengan mengencangnya otot di bagian vagina saat melakukan penetrasi.

  • Mengalami gangguan orgasme. Kondisi yang satu ini lebih sering dialami oleh wanita. Mereka akan kesulitan mencapai klimaks meski rangsangan dan stimulasi dilakukan oleh pasangan secara terus-menerus.

Sedangkan pada pria pengidap disfungsi ereksi, gejala yang tampak meliputi:

  • Turun atau hilangnya hasrat berhubungan intim. 

  • Disfungsi ereksi yang ditandai dengan sulitnya pria dalam menjaga penisnya tetap mengeras saat berhubungan seksual.

  • Mengalami gangguan orgasme. Berbeda dengan wanita, laki-laki akan mengalami ejakulasi yang terlalu cepat. Kondisi ini dikenal dengan istilah ejakulasi dini. Pria juga dapat memiliki kondisi yang sebaliknya.

Adakah Langkah Pencegahan?

Bagi pengidap diabetes, selalu perhatikan apa yang kamu konsumsi untuk menurunkan risiko disfungsi ereksi. Tak hanya itu, perubahan gaya hidup diperlukan guna menjaga seksualitas agar tetap berjalan dengan baik. Berikut hal-hal yang dapat kamu lakukan:

  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang. Makanan ini harus diperkaya dengan serat dan nutrisi lain yang berguna untuk mengontrol kadar gula darah, serta mencegah terjadinya kerusakan pembuluh darah dan saraf.

  • Jangan konsumsi minuman beralkohol. Jika kamu mengonsumsinya lebih dari dua gelas per hari, hal tersebut dapat merusak pembuluh darah dan memperparah gangguan ereksi yang dialami.

  • Berhenti merokok. Pasalnya, merokok dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga aliran darah ke penis menjadi menurun dan memperparah gejala gangguan ereksi.

Adanya gangguan saat hubungan seksual sebenarnya hal yang wajar, jika hanya terjadi sesekali. Namun, pengidap diabetes akan memiliki faktor yang lebih tinggi dalam mengalami disfungsi seksual. Untuk mencegahnya, pengidap diabetes perlu melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah terjadinya komplikasi, salah satunya disfungsi ereksi.

Disfungsi Ereksi Bisakah Disembuhkan dengan Cepat ? klik disini

 

Rasulullah ﷺ
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”
Anjuran: Selama menjalani pengobatan mandiri, sebaiknya tetap cek ulang gula darah anda dan konsultasi kan dengan ahlinya.